lama kita berperan sebagai seniman
membawa bintang ke permukaan bumi
jajaki hari dengan jutaan celoteh
abu-abu bukan warna yang suram
namun seuntai cerita yang takkan lepas dari memori
tiap detik yang kita lewati kan jadi sejarah
takkan ada lagi sapaan penjaga sekolah
takkan ada lagi paksaan menghafal visi misi karena datang terlambat
takkan ada lagi kantin yang jadi kelas pada jam pelajaran
takkan ada lagi cubitan, jambakan, dan jahilnya cara kita bercengkrama bersama
kebencian dan kedongkolan pada sikap guru dan teman kan kita rindukan
saat kita berada pada tingkatan teratas, saatnya kita berjuang
bukan untuk mengakhiri cerita ini teman
namun tuk gapai mimpi yang kita rancang bersama
disinilah puncaknya pelangi
yang kan menjembatani kita tuk menggantung kembali bintang yang telah kita hias dilangit
dengan bersinar ilmu dan mimpi
mungkin kita takkan terikat dengan warna abu-abu lagi
mungkin kita takkan menduduki kursi kelas lagi
atau berdiri didepan kelas dengan rasa malu karena dihukum guru
namun cerita kita yang kan terus menyatukan kita
dari dulu, sekarang, sampai mati nanti, cuma ada kita
yang kita buat, itu yang kita dapat
bingkai gandengan tangan dan petik hasil putaran otak kita selama berabu-abu
membawa bintang ke permukaan bumi
jajaki hari dengan jutaan celoteh
abu-abu bukan warna yang suram
namun seuntai cerita yang takkan lepas dari memori
tiap detik yang kita lewati kan jadi sejarah
takkan ada lagi sapaan penjaga sekolah
takkan ada lagi paksaan menghafal visi misi karena datang terlambat
takkan ada lagi kantin yang jadi kelas pada jam pelajaran
takkan ada lagi cubitan, jambakan, dan jahilnya cara kita bercengkrama bersama
kebencian dan kedongkolan pada sikap guru dan teman kan kita rindukan
saat kita berada pada tingkatan teratas, saatnya kita berjuang
bukan untuk mengakhiri cerita ini teman
namun tuk gapai mimpi yang kita rancang bersama
disinilah puncaknya pelangi
yang kan menjembatani kita tuk menggantung kembali bintang yang telah kita hias dilangit
dengan bersinar ilmu dan mimpi
mungkin kita takkan terikat dengan warna abu-abu lagi
mungkin kita takkan menduduki kursi kelas lagi
atau berdiri didepan kelas dengan rasa malu karena dihukum guru
namun cerita kita yang kan terus menyatukan kita
dari dulu, sekarang, sampai mati nanti, cuma ada kita
yang kita buat, itu yang kita dapat
bingkai gandengan tangan dan petik hasil putaran otak kita selama berabu-abu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar