1. Saran
atau pendapat anda, bagaimana supaya koperasi itu berkembang dan maju?
Jawaban :
Cara
supaya koperasi itu menjadi lebih berkembang dan akhirnya enjadi maju adalah
dengan cara sebagai berikut:
a.
Meyakinkan kepada bangsa Indonesia bahwa koperasi
bukan merupakan ekonomi kelas dua
Image koperasi sebagai ekonomi kelas dua masih tertanam dalam benak orang
– orang Indonesia sehingga menjadi sedikit penghambat dalam pengembangan
koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar, maju dan punya daya saing
dengan perusahaan – perusahaan besar. Pemahaman Persepsi inilah yang sulit
diubah dalam benak orang-orang Indonesia. Sehingga rasanya sulit sekali jika
koperasi sudah berusaha memperbaiki diri, namun masih tetap dipandang sebagai
ekonomi kelas dua. Oleh karena itu, agar bisa memajukan koperasi terlebih
dahulu harus membuat yakin kepada masyarakat Indonesia agar tidak berpikir
bahwa koperasi merupakan ekonomi kelas dua
b.
Membuat pemikiran masyarakat Indonesia berubah
tentang perkembangan koperasi di Indonesia
Perkembangan koperasi di Indonesia yang tidak dimulai dari bawah (bottom
up) tetapi dari atas (top down), artinya koperasi berkembang di Indonesia bukan
dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang
disosialisasikan ke bawah. Berbeda halnya dengan koperasi di luar negeri,
koperasi terbentuk karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu
memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu
sendiri, sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja. Di
Indonesia, pemerintah bekerja double selain berperan dalam mendukung adanya
koperasi juga harus mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat menjadi
mengerti akan manfaat dan tujuan dari koperasi. Maka, kita harus membuat
pemikiran – pemikiran tersebut menjadi berubah dan lebih melihat dari segi
tujuan dan manfaat dengan adanya koperasi.
c.
Meningkatkan partisipasi anggota koperasi
Salah satu factor yang paling menetukan maju tidaknya koperasi terletak
pada partisipasi anggota terhadap koperasi itu sendiri. Partisipasi ini erat kaitannya dengan pemahaman anggota
koperasi terhadap definisi dan peran koperasi secara menyeluruh dan dalam arti
yang sebenarnya. Bagaimana mereka bisa berpartisipasi lebih kalau mereka saja
tidak mengerti apa itu koperasi. Masyarakat
yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani
konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya
masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem
permodalan maupun sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam
koperasi, konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi
menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja
pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap penyelewengan dana
oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari anggota
nya sendiri terhadap pengurus. Hasilnya anggota koperasi tidak
menunjukkan partisipasinya baik itu kontributif maupun insentif terhadap
kegiatan koperasi sendiri. Kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan
oleh pengurus kepada para anggota koperasi ditengarai menjadi faktor utamanya,
karena para pengurus beranggapan hal tersebut tidak akan menghasilkan manfaat
bagi diri mereka pribadi. Kegiatan koperasi yang tidak berkembang membuat
sumber modal menjadi terbatas. Terbatasnya usaha ini akibat kurangnya dukungan
serta kontribusi dari para anggotanya untuk berpartisipasi membuat koperasi
seperti stagnan. Oleh karena itu, semua masalah berpangkal pada partisipasi
anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang tangguh, dan memberikan
manfaat bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat sekitar.
d.
Membuat manajemen koperasi agar lebih profesional
Hal ini banyak terjadi di koperasi - koperasi yang anggota dan
pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. contohnya banyak terjadi
pada KUD yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut
karena manajemenya kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya,
dari segi sumberdaya manusianya maupun finansialnya. Banyak terjadi KUD yang
hanya menjadi tempat bagi pengurusnya yang korupsi akan dana bantuan dari pemerintah
yang banyak mengucur. Karena hal itu, maka KUD banyak dinilai negatif dan
disingkat Ketua Untung Duluan. Seharusnya,
pengurus koperasi dari masing – masing daerah harus lebih memiliki kewajiban
dan tanggung jawab agar tidak adanya dampak negative atau kerugian yang akan
menimbulkan kebangkrutan. Selain itu juga, untuk menjadi pengurus koperasi
harus memiliki pendidikan pada tingkat lebih tinggi dibandingkan angota –
angota yang lainnya. Seperti memiliki informasi dan pengetahuan tentang
koperasi jauh lebih banyak.
e.
Harus adanya pengawasan dari pemerintah
Hal ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi Indonesia tidak maju
maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa ada
pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib
dikembalikan. Tentu saja ini menjadi bantuan yang tidak mendidik, koperasi
menjadi ”manja” dan tidak mandiri hanya menunggu bantuan selanjutnya dari
pemerintah. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini pula akan
menjadikan koperasi tidak bisa bersaing karena terus menerus menjadi benalu negara.
Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem pengawasan yang baik,
walaupun dananya bentuknya hibah yang tidak perlu dikembalikan. Dengan demikian
akan membantu koperasi menjadi lebih profesional, mandiri dan mampu bersaing.
f.
Meningkatkan modal
Kurang
berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi keuangan badan
usaha tersebut. Sering kali kendala modal yang dimiiki menjadi perkembangan
koperasi terhambat. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan
modal yang kuat dari dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal
dari sumber koperasi itu sendiri. Sebaliknya ketika terlalu menggatungkan modal
dari luar sering kali biaya yang menjadi beban kegiatan koperasi itu menjadi
lebih besar dari tingkat pengendalian sehingga dari segi keuangan malah semakin
memberatkan. Selain itu, tingginya tingkat suku bunga ban juga sangat
berpengaruh terhadap permodalan koperasi. Suku bunga bank yang tinggi membuat
koperasi sulit berkembang. Dengan suku
bunga yang tinggi, margin keuntungan menjadi sangat tipis, bahkan defisit. Untuk
itu mulai sekarang ini pemerintah mulai memikirkan untuk memberikan kemudahan
dalam permodalan bagi koperasi baik dengan meminjamkan modal dari Bank atau
dengan melakukan kerjasama antara pemerintah dengan para koperasi, agar
nantinya koperasi dapat beroperasi dengan baik dan dapat bersaing dengan usaha
lain dalam pasar global yang sekarang ini sudah mulai dibuka. Sementara dari
koperasi itu sendiri juga hendaknya mencari alternatif lain seperti kerjasama
dengan swasta atau mencari donatur lain yang sekiranya mempu untuk memajukan
koperasi tersebut.
g.
Mengurangi masalah Sumber Daya Manusia (SDM)
Banyak
kenyataan yang mengungkapkan bahwa SDM yang ikut terlibat didalamnya baik
sebagai anggota, pengurus, maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung
jalannya koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan
tidak professional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah
sebagaimana usaha lainnya. Rendahnya kualitas SDM juga bisa di sebabkan karena
kurang adanya rangsangan untuk meningkatkan gairah kerja para personel yang
terlibat dalam kegiatan koperasi sendiri. Secara organisasi anggota koperasi
hanya punya andil dalam pengumpulan modal baik itu dari simpanan pokok,
simpanan wajib atau simpanan lainnya. Seharusnya, sebagai pengelola koperasi
harus bisa lebih mendukung jalannya koperasi agar anggota dan juga pengurus
koperasi bisa ikut menjadi leh aktif lagi dalam menjalankan koperasi. Sehingga
sistem manajemen sumber daya manusia tersebut dapat menjadi lebih efisiensi dan
lebih aktif dalam bertindak untuk menjadi profesional.
h.
Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi
Karena kita
memasuki era globalisasi maka sewajarnya untuk mengoptimalkan penggunaan
Teknologi. Sebab tidak menutup kemungkinan yang akan bersaing di Indonesia
adalah perusahaan – perusahaan besar yang dihasilkan dengan UMKM. Sedangkan
UMKM Di Indonesia seringkali menggunakan teknologi turun menurun yang tidak
berkembang sehingga penting sekali untuk memanfaatkan TI baik untuk kepentingan
pengembangan produk maupun pemasarannya.
Minimnya
penguasaan teknologi yang berpengaruh terhadap peningkatan efisiensi dan
produktivitas usaha, sehingga kurang memiliki daya saing akibatnya menjadi
kendala bagi koperasi. Banyak koperasi
yang sampai sekarang masih belum menggunakan teknologi dalam melakukan kegiatan
sehari-hari, baik dalam pembukuan, keuangan, administrasi dan pada
bidang-bidang lainnya. Sehingga bagaimana mungkin koperasi tersebut bisa atau
akan maju jika sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan tidak dimiliki.
Untuk itu hendaknya koperasi mulai sekarang harus memperhatikan teknologi baik
teknologi untuk produksi maupun untuk informasi kepada para anggota. Selain itu
manajemen koperasi harus diperbaiki khususnya dalam pembukuan atau pengolahan
data-data dari para anggota, yang mana kalau biasa dibuat pelaporan yang rutin.
Jika kita telusuri lebih jauh sebenarnya koperasi di Indonesia ini sangat
banyak namun kita saja yang tidak tahu dan itu bukan kesalahan kita tapi memang
karena koperasi tersebut yang belum menerapkan sistem informasi yang baik.
Untuk itu koperasi harus secara gencar mensosialisasikan atau menginformasikan
tentang koperasi mereka sehingga akan banyak masyarakat yang ikut sebagai
anggota. Jika kita mau berusaha, pada dasarnya menjadikan koperasi menjadi
sehat dalam arti bisa melakukan usaha dengan baik, melakukan pembukuan dengan
tertib, dan lain sebagainya bisa kita lakukan. Selain itu mulai sekarang
hendaknya koperasi harus merubah pandangan mereka yang mana mereka tidak lagi
perlu dibatasi hanya mengutamakan pelayanan kepada anggota, tetapi juga harus
mengutamakan pelayanan untuk seluruh masyarakat tanpa harus membatasi
masyarakat tersebut. Konsep koperasi harus lebih mengutamakan anggotanya, harus
ditinggalkan namun tanpa menghilangkan konsep bahwa koperasi ini harus memberi
manfaat sebesar-besarnya bagi anggota. Dengan demikian prinsip-prinsip bisnis
harus menjadi orientasi koperasi, yang akhirnya akan bermuara pada manfaat bagi
anggotanya.
2. Jelaskan
maksud dari “Koperasi merupakan Soko Gurunya Perekonomian Indonesia”!
Jawaban :
Maksud
dari koperasi merupakan soko gurunya perekonomian Indonesia adalah karena
koperasi dapat mendidik sikap masyarakat menjadi self-helping, koperasi juga
mempunyai sifat kemasyarakatan dimana kepentingan masyarakat harus lebih
diutamakan daripada kepentingan diri atau golongan sendiri dan juga menentang
segala paham yang berbau individualisme dan kapitalisme.
Dengan
demikian koperasi secara tidak langsung merupakan sarana atau wadah yang dapat
dijadikan sebagai tonggak perekonomian di Indonesia, khususnya bagi para
anggotanya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar